VIVAnews - Kedutaan Besar Amerika Serikat memperingatkan para diplomatnya di Nigeria untuk berhati-hati terhadap ancaman serangan kelompok Islam radikal Boko Haram. Peringatan yang sama juga dialamatkan AS untuk hotel-hotel mewah di negara tersebut.
Dilansir dari laman Washington Post, Minggu 6 November 2011, peringatan ini dikeluarkan menyusul semakin maraknya serangan dari kelompok Boko Haram. Dilaporkan, serangan bom dan penembakan oleh kelompok ini telah menewaskan lebih dari 100 orang.
Kedubes AS memperkirakan jaringan hotel bintang lima seperti Hilton, Nicon Luxury, dan Sheraton akan menjadi target di tengah kemeriahan umat Muslim merayakan liburan Idul Adha. Tidak disebutkan bagaimana AS mendapatkan informasi ancaman Boko Haram tersebut. Juru bicara Kedubes AS di Nigeria, Deb MacLean menolak berkomentar.
Kendati demikian, pemerintah Nigeria menanggapi dengan serius peringatan dari AS tersebut. Berpakaian Muslim seperti gamis dan peci, Presiden Nigeria yang beragama Kristen, Goodluck Jonathan, menyayangkan adanya ancaman semacam itu.
"Kita seharusnya hidup dalam damai, namun sebagai sebuah bangsa tentu kita memiliki tantangan sendiri. Selama masa liburan ini, masih ada saja insiden di sana-sini," kata Jonathan dalam sebuah siaran televisi.
Peristiwa penyerangan oleh Boko Haram terakhir kali terjadi Agustus lalu saat mereka mengebom markas PBB di ibukota Abuja, menewaskan 24 orang. Sebelumnya Juni lalu, seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di kantor pusat kepolisian.
Jumat lalu, Boko Haram melakukan serangkaian serangan di timur laut Nigeria. Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan tersebut.
sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/262158-as-peringatkan-bahaya-teroris-di-nigeria
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment