1.3
MANUSIA dan KEADLIAN
Ketika beranjak dewasa, salah satu hal yang kita katakan berulang
kali adalah ketika kita mengeluh tentang hal-hal yang tidak adil, bahwa
“hidup ini tidaklah tidak adil.” Meskipun fakta juga diberitahu bahwa
kita seharusnya bersikap adil. Pada saat itu nasehat tersebut
tampak tidak masuk akal. Namun sekarang kita menyadari bahwa dengan
semua eufemisme dan protes, sebaliknya, hidup ini benar-benar adil.
Tentu saja kita harus mendefinisikan apa yang kita maksud dengan baik
kehidupan, dan adil. Adil secara relative adalah egaliter, tidak bias.
Jika satu orang diperbolehkan untuk melakukan sesuatu maka yang lain
harus diizinkan untuk melakukannya juga. Langkah ini meliputi segala
macam pembatasan relatif seperti hirarki kekuasaan, ketersediaan jarak,
dan sejenisnya, tetapi arti dasarnya ialah; kesetaraan atau
keseimbangan.
Kehidupan di sisi lain sedikit lebih sulit untuk menentukan karena
ada beberapa penggunaan. Dalam eufemisme “hidup ini tidak adil,” kita
menggunakannya sebagai kata benda untuk menggambarkan dunia obyektif di
luar diri kita sendiri, “bukan Aku” dari kesadaran kita. Hidup dalam
pengggunaan ini berarti keberadaan umum, dan kesadaran kita yang
terbatas terhadapnya. Dengan demikian, tampaknya bahwa “hidup” cukup
luas dan setiap individu hanya terdiri dari fraksi terkecil.
Dengan demikian akan lebih akurat untuk mengatakan bahwa kehidupan
seperti yang telah kita mendefinisikannya terpisah dari gagasan
“keadilan” yang merupakan abstraksi manusia nilai. Kehidupan tidak
peduli satu cara atau yang lain. Ini pengalaman subyektif hidup kita
yang tampaknya tidak adil karena tindakan yang diambil orang berdasarkan
penilaian subjektif yang mereka nilai.
Jadi ketika orang mengatakan “Hidup ini tidak adil,” itu bukan
kebohongan, tetapi tidak pula benar. Ia menyembunyikan fakta bahwa
pengalaman hidup kita tergantung pada cara orang “nilai” satu sama lain,
dan kemudian bertindak berdasarkan nilai-nilai. Untuk mengatakan bahwa
hidup ini tidak adil maka terdapat sesuatu alasan. Jika tampak tidak
adil, hal tersebut dikarenakan tindakan orang. Jadi masuk akal untuk
bertanya apa yang mempengaruhi penilaian kita sendiri dan tindakan
berikutnya pada pengalaman orang lain tentang keadilan.
sumber :http://rockydui.wordpress.com/2012/05/26/manusia-dan-keadilan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment