Wednesday, October 19, 2011
PlayStation 4 Beraksi di 2012
Jepang Mengolah Tinja Menjadi Makanan
Raja Laut ditemukan di Indonesia
Sabtu, 19 Mei 2007 telah ditemukan Ikan Raja Laut, jenis ikan purba yang dikenal dengan sebutan coelacanth (Coelecanth latemeria), dekat Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara. Penemuan ikan coelecanth di perairan Sulawesi Utara ini, merupakan penemuan kedua kalinya, setelah penemuan pertama terjadi pada 1998 di Pantai Manado Tua. Ikan, dengan panjang sekitar 130 cm, lebar 46 cm dengan bobot sekitar 50 kg, yang dianggap sudah punah 65 juta tahun silam ini ditemukan hidup-hidup oleh Yustinus Lahama dan anaknya Delfi Lahama, nelayan dari Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang. Yustinus dan anaknya pada hari itu, pergi kelaut untuk memancing ikan untuk dikonsumsi sendiri. Setelah sekitar 5 menit menenggelamkan umpan ikan malalugis dikedalaman kira-kira 70 meter, mereka merasa kail tersangkut sesuatu yang besar. Setelah diangkat, mereka melihat ikan besar berwarna gelap berbintik-bintik putih tersangkut pada mata kail. Diceritakan oleh Yustinus "Saat tersangkut, ikan tersebut tampak tidak melakukan perlawanan, tetapi setelah diangkat dan ditaruh dalam perahu ikan itu berontak hingga merusak beberapa barang dalam perahu". Yustinus awalnya tidak mengetahui jenis ikan apa yang baru saja ia peroleh, bahkan ia sempat akan memotong dan mengkonsumsi ikan tersebut. Secara kebetulan Darwin Papendeng karyawan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi datang dan berhasil mencegah ikan itu dipotong. Darwin Papendeng mengenali ikan coelacanth itu, dengan segera ia menghubungi Dinas Perikanan Propinsi, Dinas Pariwisata dan media massa di Sulawesi Utara untuk mengabarkan penemuan coelacanth. |
Sumber : |
10 Cuaca Paling Ekstrim di Tata Surya Kita
10 Cuaca Paling Ekstrim di Tata Surya Kita Selama beberapa dekade, astronom telah menggunakan teleskop untuk menguraikan kondisi atmosfer di planet yang jauh. Dan menyimpulkan fakta bahwa kita bersyukur telah tinggal di bumi ini. 10. Serious Lightining (Petir Terparah) Pesawat ruang angkasa NASA Cassini telah melihat sebuah badai listrik di Saturnus yang lebih besar daripada badai listrik daratan Amerika Serikat , dengan kilatan petir yang 1.000 kali lebih kuat daripada di Bumi. Badai petir yang membentang 2.175 mil (3.500 kilometer) dari utara ke selatan dan memancarkan suara radio yang sama dengan yang dihasilkan di bumi. 9. Hot Crush (Panas Penghancur) Sesuai namanya,. venus merupakan tempat terpanas di tata surya kita. dengan suhu sekitar 750 Kelvin dan memiliki tekanan 90 kali di bumi ini akan membuat setiap pengunjung akan hancur (crush). Ilmuwan menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena adanya efek rumah kaca yang berlebihan dari awan sulfat yang menutupi langit-langit venus. Maka jadilah efek rumah kaca yang besar dan menyebabkan hal ini. 8. Methane Moon (Bulan Metana) Pesawat ruang angkasa Cassini Huygens menemukan bukti kuat diantara hujan deras metana cair yang terjadi di bulan nya saturnus "Titan". Dan mungkin "air" yang ada di bulan adalah metana juga karena pada suhu dingin Titan (94 derajat Kelvin) air pun akan dikurung seperti es. 7. Scarlet Rain (Hujan Merah) Pada musim panas 2001, setidaknya 50 ton partikel merah jatuh di Kerala, India dan terus berlangsung selama hampir dua bulan bersama hujan. Ternyata benda merah berkarat ini termasuk partikel dari badai debu dan sel-sel biologis yang berasal dari luar angkasa (bakteri sejenis itu mksdnya). Dalam edisi bulan April jurnal Astrophysics and Space Science, ilmuwan dari Mahatma Gandhi University melaporkan bahwa partikel memiliki penampilan sel-sel biologis, dapat bereproduksi di suhu mendesis, dan tidak memiliki kesamaan dengan partikel debu. 6. Planet Popsicle (planet es) Pluto yang sekarang tidak di anggap planet ke 9 dalam tata surya ini memiliki fakta bahwa sinar matahari yang di dapat pluto di bandingkan bumi adalah sekitar 1:1000 tahun dan menyebabkan planet ini terdiri dari es beku yang terdiri dari nitrogen, metana dan karbon dioksida dengan suhu berkisar antara minus 387 hingga minus 369 Fahrenheit (40-50 derajat Kelvin). 5. Windy World (Dunia Angin) Di Neptunus ditemukan gemuruh angin yang bertiup lebih banyak dan kuat daripada yang ada di Bumi, mencapai 1.500 mph (2.414 kph). Seiring dengan rotasi planet yang cepat (sekitar 16 jam) sehingga menyebabkan konveksi panas-dingin yang cepat juga, lalu dapat mempengaruhi kecepatan angin dan menciptakan kecepatan yang melebihi kecepatan angin di bumi 4. Freeze Frame(rangka es) Suhu di Uranus bisa mencapai di bawah minus 300 derajat Fahrenheit (89 Kelvin). Uranus memiliki rotasi 17 jam namun revolusi yang mencapai 84 tahun menyebabkan musim (ekstrim) akan lama berganti. Kadang-kadang kondisinya bisa begitu dingin sehingga gas metana di atmosfer mengembun menjadi metana kristal-awan. 3. Close Encounter (Tabrakan Badai Terbesar) Dua bintik bulatan di planet jupiter diatas adalah badai yang sedang mengamuk di planet tersebut. Dari ukuran badainya saja dapat kita ketahui. Yang besar dinamakan the great Red Spot, badai yang lebih dari dua kali lipat lebar Bumi dengan 350-mph ((563 kph) angin dan yang kecil (badai) di namakan Red Jr. Walaupun tidak sepenuhnya dipahami, para ilmuwan berpikir warna merah berkorelasi dengan intensitas badai-angin lalu membangkitkan senyawa kimia dari bawah awan dan mengangkat mereka ke tempat yang tinggi, ditambah sinar ultraviolet sehingga menghasilkan rona bata. 2. Dust Buster (Pelebur Debu) Mars diketahui telah menghempaskan badai debu yang melanda seluruh belahan mars. Debu berwarna karat ini dapat tertiup dengan kecepatan 60-100 mph (97-161 kilometer) per jam, yang berlangsung selama berminggu-minggu. Begitu dimulai, kabut tak tertembus ini dapat menyelimuti lebih dari separuh planet, meningkatkan suhu 30 derajat Celcius di belahan mars. 1.Iron rain (Hujan Besi) Disebut "bintang gagal", planet brown dwarf ini adalah planet yang baru ditemukan di tata surya kita. Warna cokelat menandakan bahwa planet ini memiliki unsur ferum (besi) yang tinggi. Planet ini memiliki badai seperti yang ada di jupiter dan menghempaskan besi-besi ke permukaan nya. Brown dwarf ini semakin dingin dari waktu ke waktu, molekul gas mengembun menjadi cairan besi-besi awan dan hujan. Dengan pendinginan lebih lanjut, badai besar menyapu menjauh awan, membiarkan cahaya inframerah terang tersebar ke luar angkasa. source: http://www.apakabardunia.com/post/as...-di-tata-surya |
200 Pemimpin Agama Berkumpul di Vatikan
VATIKAN, KOMPAS.com — Sebanyak 200 pemimpin agama dari sejumlah negara akan bergabung dengan Paus untuk upacara pada 27 Oktober mendatang, kata Vatikan.
Paus Benedictus XVI akan menjadi tuan rumah acara untuk mendukung perdamaian dunia, yang dimulai oleh pendahulunya Paus Yohanes Paulus II di Assisi. Acara ini akan diikuti berbagai agama dan kepercayaan.
Sekitar 60 pemimpin Muslim juga akan hadir dari 19 negara, termasuk Iran dan Arab Saudi, kata Kardinal Peter Kodwo Appiah Turkson, kepala dewan kepausan Vatikan untuk keadilan dan perdamaian.
Di antara pemimpin spiritual yang akan hadir adalah dari Baha’i, Buddha, Konghucu, Hindu, Jain, Yahudi, Sikh, Taois, dan Zoroaster, yang akan bergabung dengan 100 pemimpin Kristen, kata Vatikan dalam konferensi pers, Selasa (18/10/2011).
Namun, Imam Besar Masjid Al-Azhar menolak hadir karena pusat Islam Sunni itu telah membekukan hubungan dengan Vatikan setelah Paus menyampaikan solidaritas pada masyarakat Koptik Mesir pasca-serangan bom pada Tahun Baru.
Turkson mengatakan, pertemuan itu akan menyerukan "jalan bersama" ke perdamaian. Dia menambahkan, para peserta semuanya akan diminta berdoa dengan diam dalam prosesi singkat ke Basilika Assisi dan di ruangan terpisah setelah upacara.
Turkson menambahkan, kegiatan itu mengalami sejumlah perubahan dibandingkan penyelenggaraan pertamanya. Hal itu dilakukan setelah beberapa protes dari para tradisionalis Katolik yang mengatakan bahwa upacara itu telah mendorong terjadinya sinkretisme atau percampuran kepercayaan.
http://internasional.kompas.com/read/2011/10/19/15041616/200.Tokoh.Agama.Berkumpul.di.Vatikan